Ahad, 31 Ogos 2008
SELAMAT HARI LAHIR
BULAN OGOS NI ADA 3 TARIKH HARI LAHIR. 25 ADEK NA, 27 FADZIL, DAN 30 DHIA' BALQIS. SELAMAT HARI LAHIR!!!
Isnin, 18 Ogos 2008
AISYA LAGU CIPLAK?
Dengar pula yang ni oleh Yasin...
Dengar yg ni pulak..dari Ched Khaled
KEBERSIHAN DALAM ISLAM
Prof .Dr. M. Aburrahman MA
Dalam kehidupan makhluk bernyawa kebersihan merupakan salah pokok dalam memelihara kelangsungan eksistensinya, sehingga tidak ada satupun makhluk kecuali berusaha untuk membersihkan dirinya, walaupun makhluk tersebut dinilai kotor. Pembersihan diri tersebut, secara fisik misalnya, ada yang menggunakan air, tanah, air dan tanah. Bagi manusia membersihkan diri tersebut dengan tanah dan air tidak cukup, tetapi ditambah dengan menggunakan dedaunan pewangi, malahan pada zaman modern sekarang menggunakan sabun mandi, bahkan untuk pembersih wajah ada sabun khusus dan lain sebagainya. Pada manusia konsep kebersihan, bukan hanya secara fisik, tetapi juga psikhis, sehingga dikenal istilah kebersihan jiwa, kebersihan hati, kebersihan spiritual dan lain sebagaianya.
Agama dan ajaran Islam menaruh perhatian amat tinggi pada kebersihan, baik lahiriah fisik maupun batiniyah psikis. Kebersihan lahiriyah itu tidak dapat dipisahkan dengan kebersihan batiniyah. Oleh karena itu, ketika seorang Muslim melaksanakan ibadah tertentu harus membersihkan terlebih dahulu aspek lahiriyahnya. Ajaran Islam yang memiliki aspek akidah, ibadah, muamalah, dan akhlak ada kaitan dengan seluruh kebersihan ini. Hal ini terdapat dalam tata cara ibadah secara keseluruhan. Orang yang mau shalat misalnya, diwajibkan bersih fisik dan psikhisnya. Secara fisik badan, pakaian, dan tempat salat harus bersih, bahkan suci. Secara psikhis atau akidah harus suci juga dari perbuatan syirik. Manusia harus suci dari fahsya dan munkarat.
Dalam membangun konsep kebersihan, Islam menetapkan berbagai macam peristilahan tentang kebersihan. Umpamanya, tazkiyah, thaharah, nazhafah, dan fitrah, seperti dalam hadis yang memerintahkan khitan, sementara dalam membangun perilaku bersih ada istilah ikhlas, thib al-nafs, ketulusan kalbu, bersih dari dosa, tobat, dan lain-lain sehingga makna bersih amat holistik karena menyangkut berbagai persoalan kehidupan, baik dunia dan akhirat.
Oleh karena itu, persoalannya ialah bagimana kebersihan dalam Islam dan apa konsep Islam mengkonsepsi kebersihan. Persoalan ini diajukan karena ketika Islam memiliki ajaran kebersihan yang amat lengkap, ternyata dalam aspek perilaku masyarakat Muslim belum sebagaimana yang dikehendaki ajaran Islam itu sendiri. Maka tidak heran bila orang sering bicara tentang kebersihan di negara-negara maju yang kebetulan non-Muslim amat mengagumkan. Diharapkan dengan tulisan ini dapat memberikan pencerahan terhadap masyarakat yang selama ini terkesan kurang memperhatikan aspek kebersihan dan belum sadar kebersihan yang menjadi bagian ajaran keimanan ini.
Aspek Kebersihan
Sumber ajaran Islam adalah al-Quran dan al-Sunnah. Dalam sumber ajaran tersebut, diterangkan bukan hanya aspek peristilahan yang digunakan tetapi juga ditemukan bagaimana sesungguhnya ajaran Islam menyoroti kebersihan.Untuk itu, maka perlu kajian tematik, sehingga ditemukan prinsip-prisnsipnya dan bagaimana sesungguhnya konsep kebersihan tersebut.
Memang, sebagai ajaran yang lengkap yang memiliki unsur-unsur akidah, syariah dan muamalah sudah semestinya konsep tersebut ada, lebih-lebih bila dilihat dari aspek maqashid al-Syariah yang termasuk aspek tahsini dan berkaitan dengan akhlak karimah.
1. Istilah yang digunakan
Sebagaimana disinggung al-Quran dan Sunnah banyak menggunakan istilah-istilah yang berkaitan dengan kebersihan atau kesucian. Dalam al-Quran ada istilah thaharah sebanyak 31 kata dan tazkiyah 59 kata. Dalam al-Quran istilah nazhafah, sementara dalam hadis kata nazhafah dapat kita lihat dalam riwayat bukan hadis, “al-Nazhafatu min al-Iman”,, walaupun hadis tersebut dipertanyakan keabsahannya.
2. Dalam implementasinya, maka istilah thaharah dan nazhafah ternyata kebersihan yang bersifat lahiriyah dan maknawiyah, sementara nazhafah atau fikih, istilah thaharah digunakan. Pada kitab-kitab klasik dikhusukan Bab al-Thaharah yang bisasanya disandingkan dengan Bab al-Najasah yang selanjutnya juga dibahas masalah air dan tanah, wudu, mandi, mandi janabat, tayamum, dan lain-lain. Namun demikian, ketika Allah menerangkan tentang penggunaan air untuk thaharah disandingkan pula dengan kesucian secara maknawiyah, Dimaksud dengan maknawiyah ialah kesucian dari hadats, baik hadats besar maupun hadats kecil, sehingga dapat melaksanakan ibadah, seperti salat dan thawaf.
3. Makna kebersihan yang digunakan dalam Islam ternyata ada yang dilihat dari aspek kebersihan harta dan jiwa dengan menggunakan istilah tazkiyah. Umpamanya, ungkapan Allah dalam al-Quran ketika menyebutkan bahwa zakat yang seakar dengan tazkiyah, memang maksudnya untuk membersihkan harta, sehingga harta yang dizakati adalah bersih dan yang yang tidak dizakati dinilai kotor. Kebersihan dan kotor harta sebenarnya ada korelasinya dengan jiwa. Suatu fitrah adalah kebudayaan itu sendiri, sekaligus peradaban dan keyakinan.
Dengan demikian, maka konsep kebersihan dan kesucian yang berdasarkan keyakinan dan kebudayaan masing-masing ada nuansa, perbedaan, lidahnya; gajah, kerbau, dan babi yang kesohor makhluk “menjijikan” mandi di kubangan, dan demikian seterusnya. Dalam bahasa Indonesia terdapat kosa-kata kotor dan jijik serta kebalikannya, bersih dan suci. Namun, semua itu baru pada tingkat lahiriyah. Lalu, bagimana Islam memberi makna kebersihan tersebut. Justeru yang menarik lagi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar, bahkan melakukannya sendiri, bukan hanya membersihkan badan kita, tetapi pakaian, rumah, halaman, kendaraan dengan menggunakan istilah mencuci pakaian, kendaraan dan lain-lain. Mencuci diambil dari kata “mensucikan”, membikin suci yang diidentikkan dengan bersih. Ini artinya, apapun yang ada harus dibersihkan atau disucikan.
Kebersihan dalam Islam
Hissiyah dan jasmaniah
Bersih secara konkrit adalah kebersihan dari kotoran atau sesuatu yang dinilai kotor. Kotoran yang melekat pada badan, pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya yang mengakibatkan seseorang tak nyaman dengan kotoran tersebut. Umpamanya, badan yang terkena tanah atau kotoran tertentu, maka dinilai kotor secara jasmaniah, tidak selamanya tidak suci. Jadi, ada perbedaan antara bersih dan suci. Mungkin ada orang yang tampak bersih, tetapi tak suci.
Hissiyah dan maknawiyah
Al-Quran dan hadis banyak menggunakan lafal atau kosa-kata thaharah yang mengindikasikan pada kesucian badan dari kotoran atau najis atau sesuatu yang menimbulkan ketidaknyamanan jasmaniah seseorang. Dalam Surat al-Maidah: 6 dan surat al-Nisa: 43, ayat yang mewajibkan wudlu dan atau mandi sebelum shalat, misalnya tampak mengandung dua makna sekaligus, yaitu thaharah secara hissiyah -jasmaniah (konkrit-nyata) karena dibersihkan dengan air dan thaharah maknawiah (abstrak) karena dibersihkan dengan air atau tanah ketika air itu tidak ada. Dikatakan mengandung dua makna sekaligus karena pada ayat itu disebutkan juga makna, “Sesungguhnya Allah adalah pengampun dan penyayang” pada akhir surat al-Nisa: 43 karena wudu dan mandi juga shalat adalah jalan membersihkan dosa. Kesucian secara rohani karena dia sudah dengan ketaatan, istigfar dan taubat kepada Allah. Pada ibadah-ibadah tersebut. Memang dalam kehidupan keseharian makna suci ini, sering diungkapkan kepada seseorang yang sedang haid atau dalam keadaan junub, misalnya. Orang yang sudah bersih atau suci dari haid, disebut, “Hatta yath-hurna” (al-Baqarah: 222) bila sudah mandi junub, bukan hanya dicuci.
Sebagimana disebutkan terdahulu bahwa kebalikan dari thaharah adalah najasah atau najis. Dalam ungkapan lain ada juga istilah danas, kotor Dalam Islam istilah najis terkonsep dalam fuqaha. Mereka menetapkan bab tertentu tentang thaharah dan najis tersebut. Dahulu di kalangan fuqaha, najis itu sendiri ditetapkan sebagai berikut: Najis mughallzhah dan mukhaffafah. Dikatakan mughallazhah karena dalam membersihkannya di samping mengunakan air sebanyak tujuh kali juga najis yang dengan sekali atau dua kali cucian sudah cukup tidak lagi memerlukan tanah sebagai tambahannya.
Ketika Islam berbicara kesucian lahirah dan jasmaniah yang pada Mukhtasar al-Shahih al-Bukhari – Tajrid al-Sharih sebagai berikut: a. Dalam Kitab al-Wudu ada 89 hadis, b. Kitab al-Ghusli ada 20 hadis, c. Membicarakan air dan tanah sebagai alat bersuci. Bersuci dari kotoran dan najis, sehingga seseorang dapat melakukan salat, utamanya, dengan nyaman dan baik. Namun, di situ pun dibicarakan bahwa berwudu itu dapat mensucikan seseorang dari perbuatan dosa. Ketika seseorang wudu berkumur dan memasukkan air akan ke hidung, dan lain-lain yang semuanya bersifat jasmani. Namun demikian, diterangkan pula bahwa orang berwudu dapat menghilangkan dosa (kecil). Dengan demikian, maka bersih dalam Islam dilihat dari aspek hissiyah dan jasmaniah adalah tidak bisa dipisahkan dengan kesucian rohaniyah. Bersih belum tentu suci, tetapi suci bisa sudah sekaligus juga bersih, walaupun tidak selamanya begitu. Dalam Islam kebersihan adalah kesucian itu sendiri dan kesucian adalah kebersihan, walaupun istilah ini tidak sama sekali merupakan garis lurus. Mungkin secara jasmaniyah bersih, tetapi belum tentu suci sekaligus karena dia orang yang tak pernah berwudu atau sedang dalam keadaan hadast. Namun, seringkali kebersihan dan kesucian tak berimbang. Ada yang asal bersih di rumah, tapi tak bertanggung jawab atas kebersihan jalan, sungai, halaman orang, dan lain-lain.
Maknawiyah
Agaknya perlu dielaborasi di sini tentang kesucian secara maknawi yang banyakmenggunakan kata tazkiyah yang makna asalnya berarti berkembang dan berkah. Pada dasarnya kebersihan maknawiyah sudah disinggung di atas, tetapi dalam Islam juga menggunakan istilah tazkiyah dalam arti tazkiyat al-nafsi sama dengan thaharat al-nafs dan tazkiyat al-mali.
a. Tazkiyah wa thaharah al-Nafs
Kesucian jiwa adalah kesucian karena ia sebagai orang beriman Al-Quran dan Sunnah atau ajaran Islam itu berfungsi sebagai tazkiyah, penyucian dari kesesatan diri. Maka muwahhid (orang yang bertauhid) adalah orang yang suci juga. Untuk itu, maka kebalikannya adalah najis, sebagai mana disebut al-Quran bahwa orang musyrik itu najis, sebagaimana diterangkan dalam dlam surat al-Taubah: 28, “Innama al-musyrikunan najasun fala yaqraub al-masjidal haram ba’da amihim hadza…” sebaliknya orang beriman adalah suci jiwanya dengan akidah yang benar. Tanah Mekah dan Madinah bgi umat Islam adalah Tanah suci karena tidak boleh diinjak oleh orang kafir. Kesucian jiwa berkaitan juga dengan akhlak mulia dan taubat. Ketika seseorang bertaubat berarti mensucikan dirinya dari segala dosa yang dilakukannya. Penyucian dosa dengan istigfar dan tidak mengulangi lagi perbuatannya. Bagi dosa yang memerlukan hokum pidana Islam, maka dengan melalui proses eksekusi pidana itu.
b. Tazkiyat wa thaharat al-mal
Kesucian harta adalah dimensi lain dari dimensi kesucian dalam Islam, tetapi juga di sini tidak selamanya bahwa menggunakan kata tazkiyah karena thuhratan atau thaharah. Namun, sebagaimana dimaklumi zakat disebut zakat karena mensucikan harta. Memang, dalam hal ini belum berimbang antara mensucikan badan atau masalah yang bersifat badaniyah dengan penyucian harta, padahal banyak cara penyucian harta ini, utamanya dengan zakat. Ongkos penyucian badan dan pemeliharaannya bila dihitung perbulan amat mahal. Mulai dari sikat gigi dan odolnya, pakaian, malahan dari kalangan tertentu ada yang sengaja mandi SPA dan Sauna, belum lagi dari kalangan “perempuan” tingkat tertentu, setiap bulan mengeluarkan dana tertentu untuk merawat wajah dan penataan rambutnya.
Untuk penyucian harta adalah dengan mengeluarkan zakat karena zakat itu sendiri artinya suci. Belum lagi dengan melalui sadaqah, infaq, wakaf, misalnya. Saat ini lembaga zakat membantu orang-orang kaya menegluarkan zakatnya, sehingga harta yang dimiliki mereka adalah harta yang suci. Allah dalam al-Quran surat al-Tubah: 103 menyatakan, yang artinya, “Ambillah dari harta mereka sadaqah (zakat), kau sucikan dan bersihkan mereka dengannya….).
Harta tak pernah dizakati adalah harta yang kotor, bahkan termasuk yaknizun al-zahab wa al-fidhdhah (al-Tubah: 34) sehingga akan membakar dirinya di neraka.
Kesimpulan
Kebersihan merupakan suatu yang amat fitri bagimakhluk hidum, utamanya makhluk bernyawa. Dalam ajaran Islam kebersihan saja belum cukup, tetapi harus disertai kesucian, Dalam kebrsihan yang ada kalanya menggunakan istilah thaharah atau tazkiyah semuanya berkaitan dengan kebersihan dan kecusian, baik hissiyah maupun ma’nawwiyah, bahkan digunakan lafal fitrah.
Konsep kebersihan yang amat jami (konprehensif) dalam Islam, belum dimaknasi secara kontekstual dalam rangkan membangun kebersihan dalam raga dan jiwanya. Maka dalam upaya membangun keseimbangan ini agaknya konseptualisasikebersihan dan kesucian harus digalakkan.
Adalah naïf jika hanya sebelah antara kebersihan dan kesucian. Ini barangkali yang mengakibatkan mengaapa orang Islam sering bersuci tetapi tidak bersih atau yang lain non-Muslim mereka tak suci tetapi bersih. Yang jelas Rasul adalah “Tokoh Kebersihan, Kesucian, dan Pelestarian Lingkungan”
- dikutip dari http://persis.or.id
Isnin, 11 Ogos 2008
KASUT GETAH BAWA PADAH
SUNDAY, NOVEMBER 12, 2006
Worried Parents not Letting kids wear rubber Clogs
"The Straits Times also received 10 e-mail messages from parents, some of whom said that their children had been injured on escalators while wearing original CROCS shoes."
Posted by NoRubberClog at 11:19 AM 13 comments
Toe Broken in Four Parts : accident involving kids and rubber clog and escalators
After three escalator accidents in four months involving kids wearing rubber sandals, another family has come forward with their horror story .... "The flesh on his big and second toes had been ripped off, exposing the bone beneath."
Posted by NoRubberClog at 11:17 AM 0 comments
2 Accidents in 3 days
Posted by NoRubberClog at 11:11 AM 3 comments
Toddler's Big Toe Ripped Off
"While i lifted her, I saw the jagged bone of the toe protruding out, where her toe used to be. It's not something any parent could bear to see." "This is not the first time an accident involving children, escalator steps and rubber clogs has happened."
The Straits Times Interactive
Toddler's big toe ripped off in mall escalator accident
By Tanya FongNov 6, 2006
LITTLE Shiyr Chong screamed soon after stepping onto the moving escalator. Her foot had got caught.
The two-year-old was lifted out of harm's way by her father - but her big toe had been ripped off.The incident happened on Saturday at neighbourhood mall Admiralty Place in Woodlands Avenue 6 at about 8.40pm.
The right toe - minus the bone - was found nearly three hours later but could not be re-attached as it was too badly damaged.
The evening had started out as a birthday outing for the Chong family, who live in Sembawang.Mr Alvin Chong, 33, and his wife were with their two sons, aged five and 18 months, their daughter, and Mr Chong's mother.
They were heading home after a dinner to celebrate Mrs Chong's 36th birthday at Admiralty Place's second-floor foodcourt, next to Admiralty MRT station.As the family got on the escalator to go down, Shiyr shouted 'Ouch, ouch'. Her right rubber clog was stuck in the teeth of the escalator step.
Mr Chong, a teacher, said: 'When I lifted her, I saw the jagged bone of the toe protruding out, where her toe used to be. It's not something any parent could bear to see.'
Skin from the ball of her foot was also ripped off.
Meanwhile, a bystander had pressed the emergency stop button.The Chongs called 995 for an ambulance and rushed the girl to a nearby clinic where her wound was bandaged. Paramedics arrived at about 9.05pm.
Six Singapore Civil Defence Force (SCDF) officers and the police tried to contact the escalator technician through the Sembawang Town Council. They got through to him at about 9.15pm and he arrived at the scene before 10.05pm.
Said the SCDF Commander of Woodlands Fire Station, Major Andy Choo: 'Breaking or cutting through the interlocked, steel stair of the escalator would have taken a much, much longer time than for the technician to arrive to unlock and remove the steel stair panels.'
At about 11.20pm, the girl's rubber clog and toe were found separately in the pits under the escalator and the toe was taken to the National University Hospital.Sembawang Town Council could not be contacted for comment.
Yesterday morning, Shiyr underwent two hours of surgery to amputate the remaining toe bone, and to graft skin from her thigh to her damaged foot.
The big toe helps the body to maintain balance while walking.
This is not the first time an accident involving children, escalators and rubber clogs has happened.
In August, a two-year-old girl got her shoe caught in the escalator steps, while she was with her parents in Toa Payoh Central.
tanya@sph.com.sg
Posted by NoRubberClog at 11:08 AM 0 comments
Crocs Shoes & Escalator Accidents
Lets think about this? >> We have read many articles parents coming forward to claim that their kids was wearing CROCS original when accidents happened. Why is it that official reports still blame the fact that accident happend because the kids are wearing fake CROCS? >> Many articles have parents pointed out the price they paid for the kids rubber clog...... SGD40 and about USD 25, its definitely not the price one is paying for a fake Crocs that is selling at about SGD 5 or about USD 3. Should one push the blame on the escalators instead of the product itself? Read the report below. About.com Reported: http://shoes.about.com/b/a/257385.htm Over the last couple of years, Crocs shoes have exploded as one of the biggest footwear trends since UGG boots. But over the last couple of months, the rubber clogs have come under some scrutiny due to escalator accidents involving children wearing the beloved colorful shoes. While Crocs are popular enough to be identified by name after such an accident occurs, it's important to note that other shoes can also pose a risk to riders.
In fact, most recently, a child in Singapore lost her big toe wearing rubber clogs that resembled Crocs, but were actually an imitation brand. Parents should be aware that any type of rubber or soft, pliable shoes can be problematic, as can long and untied shoe laces. In recent statements, the Crocs company claimed that "Crocs shoes are completely safe," and went on to point out that escalators that have not received proper care and maintenance pose a risk to their riders. They have called for improved escalator safetey, and are currently designing a new tag that includes safety tips for escalators.
Posted by NoRubberClog at 5:14 AM 13 comments
ABC NEWS Reported: Crocs Can Pose a Danger on Escalators
Oct. 5, 2006 — Those big, bold gardening clogs that come in bright colors and mold to the shape of your feet seem to be everywhere these days. The company that makes one kind of rubber clogs, Crocs, sold 6 million of them last year. In some online chat rooms and blogs, however, parents are sharing stories about kids having accidents while wearing the shoes. Some people have reported that kids wearing Crocs have had their feet sucked into the side of escalators. Some businesses have even posted warning signs near their escalators saying if you're wearing Crocs, be careful. Chloe Johnson, 10, from Kansas City, is one of those kids who had a frightening experience while wearing the shoes. She loved her Crocs. "I wore them almost everywhere," she said. Last year on an escalator at the Atlanta Hartsfield Airport, she had a huge scare. "Chloe said, 'My toe, my toe,'" said her mother, Kay Hopkins. "And we took the Croc off and seeing the blood and seeing her toe — it was frightening." The escalator was crowded, and the toe of Chloe's left shoe was sucked between the escalator stair and the side wall. "To have this happen with your child standing right next to you ends up being pretty shocking," said Chloe's father, Neil Johnson. Chloe's foot recovered, but last month, two children wearing Crocs in Arkansas had more serious injuries. "Imagine that you are taking a child shopping and out of the blue their foot is mangled, trapped," said James Yuen, a plastic surgeon at Arkansas Children's Hospital. "Can you imagine a child stuck for almost an hour? It is a very traumatic event." It's not just Crocs that pose a danger — any soft, pliable shoe, even flip-flops, can be dangerous on an escalator. Escalator Safety Tips The Consumer Product Safety Commission estimates about 10,000 people go to the emergency room every year after accidents on escalators. Of those, 20 percent involved
having hands, feet or shoes trapped. The industry has worked for years to make escalators safer, but not every state has adopted the latest codes. Arkansas, for example, is still using regulations that date back to the early 1990s. The makers of Crocs are designing a new tag that includes escalator safety tips. In a statement, the company told ABC News: "Crocs shoes are completely safe. … Escalators and moving sidewalks, particularly those that have not received proper care and maintenance, can be dangerous and pose risks to their riders." But Chloe's parents are convinced that the Crocs were an important factor in her accident. "They did have the escalator inspected, and everything was running, functioning well," said Chloe's mother. About 245 million people ride escalators every day, and only a small number of incidents have been reported, so it's not an epidemic. But to be safe, experts say parents should make sure children ride in the center of the escalator step. Parents of small children should carry them, and kids should not run their foot along the wall — that creates friction and heat, which could explain why the Crocs seem to melt around the edge of the step. And remember that escalators are now outfitted with emergency stop buttons. If you run into trouble, you can shut it down pretty quickly.
Posted by NoRubberClog at 4:59 AM 17 comments
Subscribe to: Posts (Atom)
Crocs Accidents
crocsaccidents
This blog is dedicated to warn parents of the possible dangers of rubber clogs to children. Have you or your children had any problems with Crocs rubber clogs, flip-flops or similar types of rubber shoes while riding an escalator? We are looking into reports of kids having accidents on escalators while wearing the popular rubber clogs. If you have a story about an accident while wearing the shoes, please tell us briefly about it below, including where and how it happened.
Blog Archive
• ▼ 2006 (6)
o ▼ November (6)
Worried Parents not Letting kids wear rubber Clogs...
Toe Broken in Four Parts : accident involving kids...
2 Accidents in 3 days
Toddler's Big Toe Ripped Off
Crocs Shoes & Escalator Accidents
ABC NEWS Reported: Crocs Can Pose a Danger on Esca...
About Me
NoRubberClog
View my complete profile
KESAN PEMANASAN GLOBAL
Babi dipanggang dek panas mentari!!!
Telur pun boleh masak dalam sarang!!!
Selasa, 5 Ogos 2008
PUTRAJAYA LAGI & LAGI
Abang G sekeluarga. Adam tak pandai 'posing' langsung. Buat rosak gambar je....
Aksi fiq yg kempunan mandi kolam..
Keluarga kami...Ada 'lembaga' yg tidak diingini muncul dalam lensa kamera kami. Sila lihat betul2 antara Faridah (berbaju biru) dn Chek (berbaju pink)..SERAM......
InsyaAllah ia akan menjadi lebih besar dan besar, dan besar...Tunggu lah Ayah Chik LEE dan Ayah De Spider Dey kawin dulu...
Aksi Peminat ULTRAMAN NEXUS...
SEORANG NENEK DAN CUCUNYA. INI IBUKU SAMBIL MEMEGANG ANAK ABANGKU. "cEPATLAH tOK, TAK TAHAN DAH NI...Nak shushu...."